Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah
bagaiamana membangun aplikasi sistem pakar pendiagnosa penyakit tuberkulosis
menggunakan metode certainty faktor, sistem pakar ini digunakan untuk
diagnosa penyakit tuberkulosis pada orang dewasa (berusia 12 tahun ke
atas),adapun sasaran kemanfaatan skripsi ini diantaranya menyasar pasien
untuk mengetahui diagnosa awal penyakit tuberkulosis, membantu tenaga medis
untuk mendiagnosa dan
mensosialisasikan penyakit ini ke masyarakat umum.
Adapun
metodologi dalam penlitian ini diantaranya:
- Waktu
dan tempat penelitian di boratorium robotics and embedded system, universitas
mulawarman
- Teknik
pengumpulan data dengan studi literatur seperti
- buku,
jurnal,dan skripsi. Wawancara dan interaksi dengan pihak yang memiliki
kompetensi atau pengetahuan terhadap permasalahan terkait.
Alat
perancangan sistem yang digunkan yaitu:
- flowchart yang menggambarkan langkah langkah
penyelesaian suatu masalah
- Unified
modeling language(UML) adalah sebua bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi ,
merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.
Alat
pengembangan sistem menggunakan beberapa software,:
- Xampp,HTML,PHP,CSS,JAVAScript,MySQL
Dalam perencanaan sistem peneliti melakukan
pengumpulan data serta informasi melalui beberapa literatur mengenai penyakit tuberkulosis paru dan ekstra paru,
kemudian masuk ke tahap analisa data, data-data yang dibutuhkan adalah data
gejala lalu tahap perancangan untuk membangun sistem pakar ini yaitu
perancangan menggunakan UML,
perancangan struktur databse, tabel, dan file. Tahap implementasi desain menjadi program, lalu masuk ke tahap
pengujian terhadap perhitungan sistem untuk menghasilkan nilai persentase
diagnosa penyakit apakah sesuai perhitungan manual atau tidak lalu pengujian
akurasi sistem untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan sistem pakar yang
telah dibangun dengan dilakukan uji coba terhadap 20 data pasien tuberkulosis,
masuk ke tahap akhir penulisan laporan dan penulisan dokumentasi hasil analisis data dan implementasi pada tahap
ini.
Setiap gejala pada penyakit tuberkulosis paru
atau extra paru direpresentasikan dengan kode G01-G23. Kode G01 hingga G08
merupakan kode gejala umum sedangkan kode G09 hingga G23 merupakan kode
gejala khusus pada penyakit tuberkulosis yang mengindikasikan penyakit
tuberkulosis extraparu, representasi jenis pernyakit dilakukan dengan kode
juga yaitu P01 hingga P04 kode penyakit P02 sampai P04 merupakan kode untuk
jenis penyakit tuberkulosis extra
paru, kode setiap penyakit tuberkulosis digunakan untuk pembuatan rule yang
dapat memudahkan sistem dalam melakukan pemecahan masalah.
Metode inferensi yang digunakan adalah forward
chaining(penalaran maju) dimana fakta berupa gejala gejala yang dialami user
yaitu gejala penyakit yang ada kemudian dicari jenis penyakitnya berdasarkan
representasi yang muncul disusunlah rule/aturan penyakit tuberkulosis paru
atau extra paru.
Pada perancangan sistem ini, tahap selanjutnya
adalah use case diagram yang menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh
pengunjung, admin, dan user pada sistem.
Berikut adalah penjelasan activity diagram user:
- Kegiatan
user pada sistem pakar pendiagnosa penyakit tuberkulosis ini dimulai dengan
mengakses website.
- Sistem
akan menampilkan halaman utama, terdiri dari login user harus memiliki akun
untuk menggunakan semua menu.
- Sisem
akan mengecek usernama dan password user jika benar maka sistem akan menampilkan halaman utama user.
- Menu
pertama pada halaman utama user adalah dashboard , sistem akan menampilkan
dashboard setelah user memilih menu dashboard.
- User
dapat mengisi form kuisioner resiko setelah user memilih widget kuisioner resiko pada halaman dashboard.
- Kuisioner
resiko berguna untuk mengetahui
seberapa besar resiko seseorang dapat terserang penyakit
tuberkulosis berdasarkan faktor-faktor
yang ada.
- Sistem
akan mengeksekusi jawaban kuisioner
resiko user sesuai aturan resiko kemudian user akan mendapatkan informasi
seberapa besar resiko untuk dapat terserang
tuberkulosis.
- Menu
kedua utama adalah menu konsultasi, sistem akan menampilkan submenu yang
terdapat pada menu konsultasi ketika
user memilih menu konsultasi.
- Submenu
pada menu konsultasi adalah sub menu
form konsultasi dan submenu rekam
medis.
- Sistem
akan menampilkan halaman daftar gejala setelah user memilih menu form
konsultasi.
- Kegiatan
konsultasi user dilakukan dengan memilih gejala yang dirasakan user pada form
konsultasi user.
- Sistem
akan memproser inputan gejala user dengan melakukan perhitungan certaninty
faktor untuk mendapatkan nilai kemungkinan terserang penyakit tuberkulosis
berdasarkan rule base penayakit tuberkulosis paru dan extra paru.
- User
akan mendapatkan hasil konsultasi setelah sistem melakukan proses perhitungan
certainty faktor dari inputan gejala user.
- sistem
akan menampilkan halaman detail diagnosa setelah user menekan tombol detail
diagnosa dan user akan mendapatkan informasi detail diagnosa.
- User
juga dapat mencetak detail diagnosa dengan memilih tombol cetak.
- Sistem
akan memproser pencetakan detail diagnosa dan user akan mendapatkan file
print out detail diagnosa setelah user memilih tombol cetak.
- Menu
ketiga pada halaman utama user adalah menu informasi penyakit. Sistem akan
menampilkan halaman informasi penyakit setelah user memilih menu informasi
penyakit.
- User
akan mendapatkan informasi penyakit tuberkulosis paru dan extra paru pada
halaman informasi penyakit.
- Menu
keempat pada halaman utama user adalah menu akun, pada menu ini user dapat
melakukan manajemen akun user.
- Menu
kelima pada halaman utama user adalah menu bantuan.sistem akan menampilkan
halaman berisi informasi tentang penjelasan fitur yang terdapat pada halaman
user.
- User
akan keluar dari halaman setelah user melakukan logout.
Implementasi Database:
- Tabel
user digunakan untuk menyimpan data admin dan data user yang disimpan pada tabel user.
- Tabel
gejala digunakan untuk menyimpan data gejala dari penyakit TBC paru dan xtra paru.
- Tabel
penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit TBC. Tabel
relasi berfungsi menyimpan data relasi antara gejala beserta nilai CF dengan
setiap penyakit TBC.
- Tabel
konsultasi digunakan untuk menyimpan data gejala yang dipilih oleh user
sebagai tanda/gejala yang dirasakan oleh user ketika berkonsultasi.
- Tabel
diagnosa digunakan untuk menyimpan data hasil diagnosa penyakit TBC.
>>Pengujian sistem
Perhitungan sistem
dan manual merupakan pengujian sistem yang hasil perhitungan CF sistem dengan
CF manual dalam membandingkan memberikan nilai kemungkinan diagnosa penyakit
TBC.
>>Pengujian akurasi sistem
Pengujian
akurasi sistem dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan sistem
pakar yang telah dibangun,berdasarkan uji coba yang telah dilakukan serta
melakukan perbandingan terhadap data sebenarnya,tentunya akan terdapat
perbedaan, perbedaan ini akan dihitung nilai akurasinya,nilai akurasi inilah
yang menentukan kualitas dari aplikasi yang telah dibuat.
|
 Seiring banyaknya permintaan perbaikan yang masuk
ke departemen IT maka informasi tentang status perangkat sangat dibutuhkan.
Sistem monitoring merupakan salah satu solusi untuk memberikan informasi
tentang status perangkat, untuk mewujudkan harapan dalam meningkatkan
efektifitas kerja adalah membuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi
tentang status perangkat dan dapat mengolah semua data yang dibutuhkan
terkait dengan sistem tersebut.
Metodogi yang berkembang dan terkenal saat ini adalah Agile methods
(XP). Sistem monitoring yang dilakukan secara manual memberikan alur proses
yang panjang sehingga upaya untuk memotong ringkas alur alur tersebut yaitu
dengan membuat sistem monitoring dan populasi hardware berbasis web dengan
metode extreme programming.
Dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat suatu sistem yang dapat
mengolah, menghasilkan dan memberikan informasi tentang perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan maupun yang lainya kepada para user atau karyawan
perusahaan dan dalam perbaikan departemen IT, perbaikan perangkat komputer
yang sedang bermasalah melalui suatu sistem dan membantu IT support dalam
menyajikan informasi yang dibutuhkan.
Metode penelitian, rekayasa sistem untuk menentukan spesifikasi,
perancagan, pengimplementasian, penyebaran, dan pemeliharaan sistem sebagai
suatu kesatuan, sistem sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan
dan bekerja sama untuk mecapai tujuan (sommerville,2003).
Sistem monitoring merupakan
suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber daya. Biasanya data
yang dikumpulkan merupakan data yang realtime, Secara garis besar tahapan
dalam sebuah sistem monitoring terbagi kedalam tiga proses besar yaitu
pengumpulan data, analisis data, dan menampilkan data.
Extreme programing XP adalah sebuah
pendekatan atau model pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif
dan fleksibel. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan, alat dan
bahan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan perangkat notebook
dengan spesifikasi system manufakture, THOSIBA system model satelit 1.755
processor intel(R) core(TM) i3-23310M CPU @2,5710M (46 bit CPUs),memory
4096MB RAM.
Perangkat
yang digunakan adalah windows7 ultimate 32-bit sebagai sistem operasi,
xampp control panel yang menghubungkan tiga aplikasi perancangan web dan
databasenya kedalam satu paket yaitu apache, MySQL, PHPMyAdmin, adobe
photoshop cs 5 dan sublime text 3 sebagai text editor yang digunakan untuk
membuat script (coding program) scrip php, html, dan css. Metode pengembangan
perangkat lunak yang digunakan adalah extreme programming (xp), XP adalah
suatu metodologi yang ringan untuk tim kecil, menengah dan besar yang
mengembangkan perangkat lunak dengan cepat tanpa mengubah persyaratan yang
diberikan , metode ini menyempurnakan metode life cycle dan merupakan metode
baru yang dikembangkan dari metode spiral dan waterfall. Dengan studi
literatur yang dilakukan guna mengumpulkan data-data dan teori yang dapat
menunjang penulisan sehingga nantinya penulisan laporan ini tidak menyimpan
dari teori-teori yang ada. Riset lapangan seperti obsevasi dan wawancara juga
turut melengkapi keukuhan jurnal ini, pada tahap perancangan sistem dimulai
dengan analisis sistem atau penguraian dari sistem informasi yang utuh ke
dalam komponen komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Dalam model sistem analisis kebutuhan merupakan
penganalisaan terhadap kebutuhan sistem yang dibangun. Kebutuhan fungsional
meliputi karyawan, administrator, dan teknisi. Kebutuhan teknologi sistem monitoring dan populasi hardware
harus memiliki parameter penunjang teknologi berupa sistem yang dapat diakses
pada berbagai jenis sistem operasi berbasis GUI seperti windows, linux, dan
lain sebagainya, spesifikasi komputer server harus menunjang dan memiki
kapasitas untuk menyimpan data user, data departemen, dan devisi dan data
hardware serta data permintaan.
Analisis perancangan merupaka pemodelan dari rangkaian proses yang
akan diimplementasikan. Flow of
process permintaan perbaikan (sistem monitoring dan populasi hardware)
berbasis web, data flow diagram dibagi menjadi dua bagian, yaitu diagram
contest dan diagram data flow diagram level 0. penelitian ini berfungsi
sebagai sistem monitoring dan populasi hardware berbasis web dapat membantu
user dalam melakukan permintaan perbaikan kepada kepala IT support, dan dapat
membantu administrator dalam mengelola data user, hardware, departemen dan
divisi, sekaligus membantu teknisi dalam memberikan informasi tentang status
perangkat yang akan diperbaiki. Dalam pengaplikasianya tampilan atau
interface utama menampilkn halaman dasboard yang berisi tentang penjelasan
fungsi dan manfaat dari sistem monitoring tersebut,pada halaman user
menampilkan data permintaan yang kita lakukan serta menu “tambah” untuk
melakukan permintaan perbaikan, yang menmpilkan form yang harus diisi ketika
ingin melakukan permintaan perbaikan. Halaman administrator menampilkan semua
data-data user yang telah diinputkan, halaman data departemen menampilkan
semua data hardware yang telah diinput dan tersimpan di dasboard, halaman
data divisi adalah semua data hardware yang telah diinputkan dan tersimpan.
Dan halaman teknisi halaman permintaan perbaikan yang telah masuk menampilkan
data permintaan yang telah diinputkan oleh user untuk melakukan permintaan
perbaikan, yang siap dicetak.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, perancangan dan
implementasi program telah dihasilkan sebuah sistem monitoring berbasis web
yang berfungsi untuk memonitoring hardware dan populasinya, selain itu tujuan
utamanya yaitu memotong ringkas permintaan perbaikan yang diajukan dengan
hanya mengakses web moonitoring ini, dengan sistem monitoring ini diharapkan
tingkat efektifitas kerja semakin meningkat dan pemantauannya menjadi lebih
cepat,mudah, dan bisa diakses diruang kerja tanpa harus mendatangi departemen
IT.
|
 Sistem pakar mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit
ini merupakan sebuah aplikasi sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa
hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit, sehingga dapat mengetahui
pencegahan maupun pengendaliannya dan memberikan solusi untuk mengurangi
dampak dari hama dan penyakit tersebut.
Sistem menggunakan
decision tree dan menggunakan data flow diagram (dfd) serta diimplementasikan
dalam pembuatan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan database MySQL. Metode yang digunakan
adalah certainty faktor (faktor kepastian).
Pokok pembahasan dari
penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem pakar yang mampu membantu
petani untuk mendiagnosis hama dan
memberikan solusi berupa cara untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan.?
adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan sistem ini mampu memberikan
informasi dan pengetahuan tentang hama dan penyakit pada tanaman kelapa
sawit, serta solusi atau tindakan awal untuk pengendalian atau pemberantasan
hama dan penyakit tersebut.
Tanaman kelapa sawit
tergolong tanaman yang kuat namun tanaman ini tidak luput dari serangan hama
dan penyakit, hama dan penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit antara
lain:
1)
Hama nematoda
2)
Hama tungu
3)
Ulat api
4)
Hama ulat kantong
5)
Hama belalang
6)
Hama kumbang malam
7)
Hama kutu daun
8)
Hama penggerek tandang buah
9)
Hama tikus, babi hutan,dan gajah
10)
Penyakit daun bibit muda
11)
Penyakit akar & tajuk
12)
Penyakit busuk pangkal batang
13)
Penyakit busuk batang atas
14)
Penyakit busuk kering pangkal batang
15)
Penyakit garis kuning
16)
Penyakit busuk tandan
Dalam
certainty teori, data-data kualitatif dipresentasikan sebagai derajat
keyakinan (degree of belief). Ada dua langkah dalam perepresentasian data
–data kualitatif. Langkah pertama adalah kemampuan untuk mengekspresikan, dan
langkah kedua adalah kemampuan untuk menempatkan dan mengkombinasikan derajat
keyakinan tersebut kedalam sistem pakar.
Waktu penelitian dialakukan selama
tiga bulan, dalam penelitian ini kebutuhan sistem yang diperlukan berupa:
- Perangkat
keras (hardware), Perangkat keras yang diperlukan
ialah suatu unit laptop dengan spesifikasi
processor intel (R) Core (TM) i5-3210M CPU@2,50Hz, RAM DDR3 4GB
HardDisk 750GB.
- Perangkat
Lunak (software), sistem operasi windows7, xampp, sublime text, adobe
photoshop CS6
Teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
masalah hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit kepada Narasumber,
melihat dan mencatat data yang ada pada dokumen.
Hasil penelitian berdasarkan gejala,
dan lokasi gejala. Decision tree langkah untuk mengetahui atribut
(kondisi) yang dapat diprediksikan sehingga menghasilkan kesimpulan yang optimal, decision tree dalam laporan ini
digambarkan dalam diagram terhadap lokasi dan decision tree terhadap hama dan
penyakit. Dalam implementasi program ada beberapa menu, yaitu menu konsultasi
user diwajibkan memilih lokasi gejala untuk ke tahap memilih gejala, setelah
user memilih lokasi gejala dan gejala sistem akan menampilkan hasil
konsultasi. Berdasarkan gejala gejala yang muncul, sistem akan melakukan
proses perhitungan dengan metode certainty faktor, pada akhir perhitungan
akan didapat nilai terbesar yang akan menentukan hama atau penyakit yang
menyerang tanaman kelapa sawit
|
PERBANDINGAN DAN PERSAMAAN 3 KARYA ILMIAH AKADEMIK
Pada skripsi Nuraini tentang
diagnosa penyakit tuberkulosis masih terdapat kekurangan dari segi kepastiaan
diagnosis karena banyaknya gejala penyakit yang diinputkan ke sistem sehingga
dalam keputusan sistem akan lama dalam menampilkan hasil diagnosisi dan tidak
jarang terjadi error, dan dalam pengambilan keputusanya juga perlu
perbandingan secara manual.
Perbandingan pada jurnal ilmiah kedua
tentang rekayasa sistem dan populasi hardware berbasis web, dengan metode
ekstrem programming, terletak pada metode pemecahan masalah, dan menemukan
solusi dari masalah tersebut, jurnal ini tidak membahas adanya gejala gejala
seperti pada skripsi pertama. Namun lebih bersfokus pada diagnosa masalah dan
menemukan solusinya.
Perbandingan pada jurnal ilmiah ketiga
tentang sistem pakar pendiagnosa hama pada tanaman kelapa sawit berbasis web,
juga tidak terlalu akurat dalam penentuan jenis penyeraman hama pada tanaman
kelapa sawit, dikarenakan petani dituntut dapat mengekspresikan gejala yang
nampak pada tanaman sebelum menginputkannya ke dalam sistem pakar, disinilah
dapat terjadi kekeliruan subjektif dari petani itu sendiri dalam
memperkirakan gejala yang nampak sebelum penginputan ke dalam sistem pakar.
Dari ketiga
karya ilmiah diatas dapat ditarik persamaan berikut:
1) Sama-sama
karya ilmiah dan sesuai metode dan susunan karya ilmiah
2) Tatabahasa
yang digunakan sama-sama sudah baku
3) Sama-sama
berfungsi untuk memecahkan persoalan dan menemukan solusi
4) Sama-sama
punya rule/aturan dalam pemecahan masalah
5) Sifat
mendiagnosisnya sama-sama objektif.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar